Alkisah, bertanyalah seseorang kepada Rabi’ah Al-Adawiyah: “tidakkah engkau pernah memohon kepada ALLAH didalam doamu, supaya engkau dimasukkanNya kedalam surga?” Dia menjawab: “mencari rumah tempat diam amat mudah, mencari tetanggalah yang sukar.”
membuatku teringat akan sebuah tausiyah, kira2 begini intinya:
Pak Rizki oleh kantornya akan dipindah tugaskan, mau tak mau ia harus menjual rumahnya. harga pasaran untuk rumah yang sama dengan rumah Pak Rizki ialah 100 juta rupiah, namun Pak Rizki malah menawarkan harga yang sangat tidak wajar, yaitu 1 M. banyak calon pembeli yang mengatakan kalao Pak Rizki nggak serius jual rumahnya, masak naruh harga segitu. lalu Pak Rizki pun menjelaskan perihal harga rumahnya tersebut. “memang harga fisik rumah itu cuma 100 juta, Tapi yang mahal itu ialah harga tetangganya Pak (900 juta), karena sangat beruntunglah siapa yang memiliki tetangga seperti mereka ini”, beber Pak Rizki.
apakah tetangga masih menjadi salah satu faktor terpenting bagi kita dalam membeli rumah???
-mari kita renungkan-
saNg pEngomeNt