Arsip | 10:15 pm

Falsafah Hidup – H.A.M.K.A

9 Okt

Kesimpulannya sudah nyata. yaitu Islam memulangkan kekuasaan kepada ALLAH belaka, yang Esa dalam kekuasaanNya. itulah Tauhid, yang mengakui Tuhan hanya 1. setelah itu memandang manusia sama derajatnya. tidak ada kelebihan si Anu dari si Fulan, semuanya sama di sisi Tuhan; kelebihan seseorang dari yang lain hanyalah Takwanya, budinya dan kecerdasan akalnya. bukan karena pangkat atau harta kekayaan. tangan silemah dibimbing sehingga beroleh kekuatan. diambil hak dari tangan yang kuat dan kuasa dan dipindahkan kepada yang lemah, sehingga tegaklah perimbangan.

inilah hidup yang dikehendaki Islam. inilah Falsafah Hidup yang kita kehendaki. hidup seperti inilah yang dituntut dan dicari oleh ahli2 pikir yang insaf di dunia sekarang, inilah kehendak “Hak2 Asasi Manusia“.

hidup seperti inilah yang telah menghasilkan beribu2 orang mulia dalam Islam, yang hidupnya berguna buat dunia sampai kiamat. tatkala kaum muslimin masih berpegang dengan budi pekerti agamanya, tatkala mereka masih mementingkan penyelidikan dalam perkara besar ini, merekalah “Garam” dunia. tidak enak “Sambal” dunia kalau tidak bercampur didalamnya. dialah tanah yang subur, tanaman yang menghasilkan buah berlipat ganda. dialah sumber logam yang mahal. dialah mata air ilmu pengetahuan yang tinggi.

ketika orang lain merasa megah dengan mungkirnya janji, mereka masih tetap memegang amanat dan meneguhi kata. mereka pandang mahal harga kehormatan diri, sehingga lantaran mahalnya, sudi mereka membelinya dengan maut. mereka pandang amat murah harga maut, sehingga dengan maut mereka membeli kehormatan.

dari sinilah timbul Ghazali, Farabi, Ibnu Sina, Ibnu Rusyd, bintang2 Filsafat dalam Islam. dari sini timbul Syafi’i, Hanbali, Maliki, Hanafi ahli2 Syariat yang utama. dari sinilah timbul bintang2 yang memberikan alamat kepada dunia yang tengah berlayar, dimana Timur dan dimana Barat.

betapa tak akan demikian, padahal Hikmat, Rahasia dan Filsafat hayat yang mereka jalankan bersumber pada ajaran Nabi Besar Muhammad S.A.W. yang telah diutus Tuhan dengan kebenaran yang tidak dapat dibanding.

Kebaikanlah yang ditegakkan, dan Kejahatanlah yang diruntuhkan. Kebaikanlah yang diserukan Nabi, Sahabat dan Budiman2 besar dalam Islam. itulah yang dididikkan oleh guru, yang diserukan oleh Pemimpin. urat kebaikan itu islsh Ikhlas. cabang2 yang tumbuh daripadanya ialah Kemenangan, Kejayaan, Taufik dan Hidayat, Cint dan Kasih Sayang kepada sesama manusia. kesukaan Berkorban untuk orang lain. Keberkatan dan Ketentraman, Sakinah dan Tukmaninah. Akhirnya ialah Syurga, yang luasnya seluas langit dan bumi, disediakan bagi orang yang Muttakin. intinya yang sejati yang lebih dari Syurga adalah 1. yaitu RIDHA ALLAH.

lantara menegakkan kebaikanlah segolongan umat dahulu telah menang, dan telah beroleh nikmat daripada Tuhan, tegak dan lurus, tersebut namanya didalam riwayat.

Kejahatnlah yang diruntuhkan, itulah maksud hidup setiap orang Islam. dengan Perjuangan kita dilahirkan. didalam gerak tangis kita mulai membuka mata. didalam bedung Ibu kita menggerakkan badan melepaskan ikatan bedung. lepas dari asuhan Ibu, kita merangkak, kita angsur tegak dan terjatuh, lalu kta tegak lagi dan terjatuh lagi. kemudian tegak terus untuk pergi berjuang kemedan permainan, lalu kemdan hidup, lalu keperjuangan dalam batin kita sendiri, menegakkan yang baik dan melawan yang buruk. selama hidup kita kerjakan demikian, menjalankan titah Tuhan yang Esa. berapapun yang dapat kita kerjakan, harus kita syukuri. tiap hari atau masa kita hitunglah Laba dan Rugi. sampai kelak datang panggilan. panggilan yang tidak dapat dita’khirkan  walau satu saat dan tak dapat pula dita’dimkan walaupun satu saat. panggilan yang tak dapat dielakkan oleh setiap yang bernyawa.

maka terbukalah Pintu Kubur. artinya pindahlah kita dari hidup fana kepada hidup baqa, dari hidup hidup dunia kehidup akhirat.

kita melengong sebentar kepada alam dunia, kepada bumi yang kecil didalam lingkungan cakrawala besar. disana kita hidup selama ini, dan tidak akan kembali kesana lagi. kita teruskan menghadap kemuka. disana telah menunggu Qadhi yang maha adil, yang tidak tersembunyi kepadanya segenap perjuangan yang telah kita tempuh, besarnya dan kecilnya. dimana tempat kita kalah dan dimana tempat kita menang. berapa kali kebaikan telah kita tegakkan dan berapa kali kejahatan telah kita jatuhkan. ketiaka itu berjalanlah SOAL dan JAWAB. berlakulah pertimbangan yang seadil2nya. barangsiapa berat kebaikannya, bahagialah yang akan dihadapinya, kekal didalam Syurga Jannatun Na’im. jika kejahatan yang menag sedang kebaikan hanya sedikit, gelaplah dimukanya, terbentanglah Neraka Jahanam, sampai selesai diterima hukuman yang setimpal.

demikianlah kita menempuh hidup; Lahir, Berjuang, dan akhirnya Mati.

sekarang kita tuliskan dan sekarang sudah dapat kita teropong, gelapkah yang ada dihadapan kita atau terangkah?

betapa jua pun kita harus percaya, bahwa kebaikan juga yang menang. sebab asal-usul kejahatan kita bukan jahat, hanya baik semata. kalau kejahatan pernah menang, hanyalah lantaran dorongan nafsu. bila nafsu telah reda, kebaika jualah yang kita junjung.

sebab itu hendaklah kita percaya penuh dengan IMAN, dan baik sangka kepada TUHAN.

itulah FALSAFAH HIDUP!!