berharap yang terbaik, persiapan yang terburuk
nampaknya aku belum juga bisa menerapkannya!!. teorinya sudah lama kuketahui, namun nyatanya selalu ku sepelekan.hingga akhirnya hari ini, mulai dari pagi aku sudah di hubungi, hanya untuk mengetahui bahwa panggilan pagi ini hanyalah permulaan dari masalah yang akan mengerebutiku sehari penuh.
walaupun aku berpuasa sunnah senin ini, tapi ketika aku dihubungi bang andi, aku belum mandi. karena sedang asik berberes di dapur dan kamar mandi secara bersamaan. bukan bukan… aku bukannya mandi sambil masak, tapi nyupir sambil nyuci baju. baju di cuci mesin sedangkan piringnya tanganku yang harus menuntaskannya. andaikan dengan mesin juga, alangkah indahnya hidup ini.
“bang andi mengatakan bahwa material tidak bisa masuk”, karena jalan di palang kayu sama warga ( si ibuk bawel ) ya aku sudah mulai terbiasanya menamainya itu. inti dari informasi bang andi tak lain tak bukan ialah menyuruhku untuk kesana sekarang juga, karena supir materialnya sedang nungguin disana, bingung mau dibongkar dimana muatannya.
aku langsung cabut kelokasi, karena nggak enak sama si sopir yang pasti sedang kesal disana. masalahnya jarak antara lokasi dan kamarku cukup jauh, dan kalo di jam pulang kantor akan menjadi jauuuuuuuh bangeeeeet. tanpa mandi dulu tentunya.
setelah selesai urusan bongkar material, aku langsung ke kantor Notaris, rencananya tinggal nge revisi dikit isi perjanjian kerja sama bagi hasil rumah di lokasi yang lain. namun pegawai notaris yang aku tunjuk untuk membuatnya tidak masuk karena anaknya sakit. tapi alhamdulillah Notaris nya ada.
eitsss… ntar ku sambung lagi tulisannya, karena ada teman yang datang. teman yang harus kuselesaikan masalah dengan nya. mana dia nyampai sini dalam kondisi hujan2an lagi….
saNg pEngomeNt