masalah hari ini

16 Nov

berharap yang terbaik, persiapan yang terburuk

nampaknya aku belum juga bisa menerapkannya!!. teorinya sudah lama kuketahui, namun nyatanya selalu ku sepelekan.hingga akhirnya hari ini, mulai dari pagi aku sudah di hubungi, hanya untuk mengetahui bahwa panggilan pagi ini hanyalah permulaan dari masalah yang akan mengerebutiku sehari penuh.

walaupun aku berpuasa sunnah senin ini, tapi ketika aku dihubungi bang andi, aku belum mandi. karena sedang asik berberes di dapur dan kamar mandi secara bersamaan. bukan bukan… aku bukannya mandi sambil masak, tapi nyupir sambil nyuci baju. baju di cuci mesin sedangkan piringnya tanganku yang harus menuntaskannya. andaikan dengan mesin juga, alangkah indahnya hidup ini.

“bang andi mengatakan bahwa material tidak bisa masuk”, karena jalan di palang kayu sama warga ( si ibuk bawel ) ya aku sudah mulai terbiasanya menamainya itu. inti dari informasi bang andi tak lain tak bukan ialah menyuruhku untuk kesana sekarang juga, karena supir materialnya sedang nungguin disana, bingung mau dibongkar dimana muatannya.

aku langsung cabut kelokasi, karena nggak enak sama si sopir yang pasti sedang kesal disana. masalahnya jarak antara lokasi dan kamarku cukup jauh, dan kalo di jam pulang kantor akan menjadi jauuuuuuuh bangeeeeet. tanpa mandi dulu tentunya.

setelah selesai urusan bongkar material, aku langsung ke kantor Notaris, rencananya tinggal nge revisi dikit isi perjanjian kerja sama bagi hasil rumah di lokasi yang lain. namun pegawai notaris yang aku tunjuk untuk membuatnya tidak masuk karena anaknya sakit. tapi alhamdulillah Notaris nya ada.

eitsss… ntar ku sambung lagi tulisannya, karena ada teman yang datang. teman yang harus kuselesaikan masalah dengan nya. mana dia nyampai sini dalam kondisi hujan2an lagi….

angka”””

12 Nov

sebenarnya tak ada niat buat nulis, ditambah memang tak ada isi dari kepala ini yang mau dituliskan. tanpa niat tapi dengan sadar aku membuka blog ini, dan WAW….. rasanya satu tahunan ini aku lebih perhatian kepada angka2 di program Excel ketimbang merangkai kata menjadi kalimat hingga membentuk sebuah cerita atau apapun lah itu. terkhusus didalam blog ini.

bukan karena aku suka dengan angka, bagaimana pula bisa, jika sedari SD pelajaran Matematika selalu Mewarnai isi Rapot ku. ilmu matematika ku cuma mentok di perkalian 6, diatas itu sudah pasti tanganku yang akan menjawabnya. “PLAK… PLAK” begitu kira2 bunyi jawaban dari tanganku, kemudian telapak tangan itu akan kutiup2 seperti orang hendak meminum Kopi Panas.

ketika makrab kuliah dulu, seorang senior bertanya kepada kami semua yang “newbie”, alasan kami memilih jurusan kuliah ini. rata2 menjawab setelah memikirkan dulu pertanyaan si senior, seperti anak SMA mau ulangan, sedangkan aku dengan entengnya menjawab gini

“alasan saya biar nggak ketemu sama matematika kak”

walaupun senior itu laki2 tapi kami memangilnya dengan sebutan “Kak” . dah brasa ikut Pramuka aja kita.  Eh ternyata jawaban si senior itu membuat aku SYOK!!! karena dia bilang jurusan ini pada semester sekian akan lebih sering bertemu dengan angka. salah tiga nya SHARING!!! RATING!!! PITCHING!!!  dan ANJRIIIT gumamku. tak bisakah aku terbebas dari angka2 ini!!!! OMG

kini dalam dunia kerja yang katanya baru bisa dikatakan dunia nyata nya kita, angka2 itu sangat REAL NYATA JELAS wujudnya. tak sedikit pertemanan karena ANGKA, ibadah karena ANGKA, kerja demi ANGKA, percintaan karena ANGKA, kebaikan karena ANGKA,  dan penampilan yang selalu di ANGKA kan. semua ada ANGKA nya.

ketika kita tak ber ANGKA maka kita bisa melihatnya dengan jelas, sejelas ketika kita memiliki ANGKA yang besar.

apakah hidup ini harus selalu berdasarkan ANGKA?????

pengingat akan malin

29 Agu

kusuapi kau saat bayi

kuasuh kau hingga dewasa

kau reguh seluruh jerih payahku

hingga kau puas

bila pada malam hari

kau tiba-tiba jatuh sakit

mataku tak bisa terpejam

resah dihatiku menghujam

cemas hatiku

kau dijemput maut

padahal tahu

aku tak pernah surut

seolah akulah yang remuk

bukan kau

hingga mata pecah

dan air mata tumpah

kini kau telah dewasa

dan segenap cita-cita

yang kurajut dulu

telah tersemat di dadamu

kau balas aku

dengan kata-kata seruncing duri

setajam mata pedang

seolah kaulah sang pemberi kenikmatan

aduhai

kini kau abaikan hakku

sebagai bapakmu

seolah aku tetangga jauhmu

“kau dan hartamu adalah milik bapakmu” sabda Nabi S.A.W.

cemas hatiku

kau dijemput mat